Skip to main content

Menyimak Celoteh Mbak Atha



Weekend ini sangat...sangat kangen dengan Nayla Atha Fadhilah. Keponakan cewe satu-satunya saat ini yang centilnya ga nahan. Dia yang biasanya menemani aku tidur. Kadang aku tergelak sendiri ketika dia mulai usil, memegang pipi dan menghitung jerawat di pipi yang lagi gendut- gendutnya dan merah. Atau kalau kolokannya lagi keluar terus minta dielus-elus punggungnya yang ditaburin bedak sebelumnya. Minta digelitikin juga sih, sampai kita ketawa guling-guling di atas tempat tidur. 


Memang karakternya sangat kontras dengan aku dan mbakku waktu kecil. Kalau orang Jawa bilang, mbak Atha kemayu..hehe. Sementara aku dulu super diam, begitu sih cerita orang-orang. Bahkan ketika duduk di depan pintu sambil makan pisang goreng, trus di lalerin pun aku tetap diam...hahaha hadeuhh ga kebayang ya. Minggu-minggu terakhir kemarin dia lagi antusias dan senang corat-coret. Bawel dan bercerita apapun tentang segala sesuatu yang dia lihat, entah di sekolah atau cerita sehabis dia keluar jalan-jalan. Mari kita lihat hasil karyanya : 

Gambar pertama, bercerita tentang Istana dan pasar malam disebelahnya. Di poin pertama, gambar dua buah Menara yang dihubungkan dengan jembatan di tengahnya. Dibawah-nya tampak gadis kecil yang bermain di taman bunga. Di atasnya matahari bersinar dengan teriknya, dan awan biru yang menemani. Di poin (2), seorang bocah laki-laki yang tengah asyik bermain sepeda di dekat sungai. Di sebelah kanan dan kirinya terbentang sawah menghijau. Seperti biasa, sawah digambarkan dengan garis-garis yang tegak horisontal dan vertikal, tanda checklist serta warna spidol hijau yang disapukan. Sekilas tampak asal mba Atha memainkan sepidolnya, mengekspresikannya dengan bebas tanpa ragu atau salah. Nayla menggambar cepat seperti halnya apa yang mengalir dalam benaknya 

Sementara di halaman sebelahnya (3), critanya adalah sebuah pasar malem dengan turangga yang biasanya berputar di atas dengan bentuk lingkaran. Kemudian antara tempat pembelian tiket disitu terdapat rel kereta mainan seperti yang biasa dia naikin di mall. Di depannya gambar yang tidak jelas alias abstrak itu adalah komedi putar seperti yang biasa ada di halaman sekolah dan memainkannya dengan cara di putar. Ada rumah di sekelilingnya. Mengalir terus begitulah dia berimajinasi dan diimplementasikannya dalam gambar yang bercerita. Deretan bintang dan awan dengan bentuk yang lucu, segemas melihat dia mencoretkannya tanpa memperdulikan dan memikirkan dimana seharusnya berada. Semuanya tampak natural dan alami saja tanpa ada keterpaksaan dan beban dari siapapun. 

Untuk sisi mewarnai mbak Atha tidak terlalu sabar. Terkadang suka ribut kalau pensil warnanya udah mulai tumpul, atau crayonnya mulai patah-patah. Lebih suka bersketsa ria, yang penting apa yang dia pengen ceritakan dan pesan apa yang pengen dia berikan tersampaikan melalui cerita yang ada dalam gambar itu. Pernah suatu ketika ketika mengantarkannya ikut lomba mewarnai dia berkeluh capek dan sangat terlihat bosan. Ya memang dibutuhkan lebih banyak kesabaran untuk mewarnai agar rapi, tidak keluar dari batas paling tepi gambar dan semua gambar penuh dengan warna. Apapun yang dia suka aku lebih menyukainya ketika dia bisa menikmati kegiatan yang dia suka. 

Seperti pada gambar di samping, hanya berbekal dengan sepidol merah dia hampir memenuhi dua halaman muka dengan semua coretan. Hari ini mbak Atha bercerita dan mengenalkannya padaku nama teman-teman barunya. Ada dek Nisa dan mas Abil. Ceritanya mereka bertiga sedang bermain di depan sebuah istana, yang di depannya terdapat taman penuh bunga. Aku terdiam membiarkan semua ceritanya mengalir, sembari geli melihat gambar karakter teman-temannya. Mbak Atha sendiri membayangkan dirinya dengan dandanan ala princess..haha tetep yang paling dominan dalam cerita. Ada awan dan pohon serta matahari yang melengkapi hari indah bermain mereka. 

Begitu selesai segera dia beralih menuju halaman berikutnya. Kali ini gambar rumah lengkap dengan pohon yang berbuah di sampingnya. Di atasnya ada awan dan matahari. Terus..gambar burungnya itu loh...jadi kebalik gitu. Mirip angka tiga yang terbalik ke kiri. Dan tetep kali ini engga trima protes gitu..begitu di komplain. Pokoknya apa yang terjadi dengan gambarnya, dia yang punya rule dan berkuasa atas apa yang ada di pikirannya. Baiklaahh... 

Bawahnya gambar sungai dengan ikan yang gambarnya sangat simpel dan alakadarnya. Terus ada pak nelayannya yang lagi nyari ikan dengan perahunya. Menjulurkan pancing berharap dapat ikan. Perahunya itu loh...bentuknya segitiga dan besarnya berbanding terbalik dengan besar ikannya. Gemesin kan..hahaha. Oke, gambarnya udah kelar dan ribut minta difotoin. Ternyata fotonya bisa jadi obat kangen kalau inget mimik mukanya pas gambar:) 

Jujur aja aku ngiri sebenernya. Aku sendiri bukan jago gambar, tapi paling menikmati melihat orang menggambar. Ada kebebasan tersendiri saat bisa menuangkan apa yang ada dalam imaji dan pikirannya tertuang dalam gambar. Dulu diantara kita bertiga, cuma masku yang paling oke gambarnya. Jadinya dulu sering ngerjain punya adek-adeknya kalau kita lagi dapat tugas gambar. Ya maaf.... Rupanya bakat itu tidak mengalir dalam darahku...hahaha. Yup pada akhirnya aku hanya bisa mendeskripsikan sebuah cerita lebih melalui huruf yang terangkai dalam kata. Itupun juga nyadarnya juga baru banget, setelah mulai keranjingan nge-blog. Emang bagus gitu..hahaha, yang penting enjoy banget ngelakuinnya. 


Cepet besar dan pinter ya Mbak Atha...


Comments

Popular posts from this blog

Bertandang ke Kota Sri Sultan

05 April 2012, 18:00 WIB   Saatnya eksekusi planning liburan yang aku buat secara spontan seminggu yang lalu dengan Wenny dan Ucup. Setelah urusan Report Exclusion kelar, keluar dari Gedung Panin di Pandanaran menuju ke kosan buat packing dan ngurus masalah transportasi. Kita bertiga memutuskan untuk langsung perjalanan malam menuju Jogja selepas ngantor. Ceritanya biar bisa istirahat dulu dan perjalanan gak tergesa-gesa. Semua barang sudah dimasukkan, perut juga sudah kenyang, tak ketinggalan bantal kesayangan, mari kita tinggalkan Semarang menuju ke kota Sri Sultan. Sekilas kulihat jam di tangan menunjukkan pukul 21:00.  Perjalanan cukup lancar. Sesekali melewati truk-truk besar dengan kepulan asap hitamnya laksana cumi-cumi jalanan menghiasi seputaran kota Ungaran menuju Bawen. Wenny sudah mulai pelor nampaknya di belakang. Aku sendiri menemani Ucup menikmati perjalanan berkelok menembus gelap jalur sepanjang Magelang. Ini adalah kali pertamanya dia menuju ke Jogja mel

Ada Apa Hari Ini...

Hmm..sumpek banget hari ini. Diawali dengan gue yang ngga bisa narik data dari server karena tempat gue biasa kerja telah penuh dengan orang yang dari semalem ngumpul karena ada activity change BCCH di area Perwokerto. Akhirnya gue memutuskan untuk balik ke kosan daripada cuma bengong ga jelas nungguin tempatnya kosong. Di kosan akhirnya gue ngumpulin CR setelah selama hampir 3 bulan hanya berkutat dengan baseline, raw data, tool dan report. Kangen juga hujan CR. Jam 14.30 akhirnya Dika sms, tempat telah kosong dan ternyata banyak request CR yang harus di run. Hari ini cuma bisa bikin daily report dan bawaannya pengen cepat2 pulang setelah selesai sholat Maghrib. Bosen, penat akhirnya gue memutuskan naik angkot menuju Simpang 5. Duduk di pojok salah satu “snack and tea bar”. Letaknya di jembatan antara Citraland Mall dan Matahari, so gue bisa melihat seputaran simpang 5. Hari ini gue pesen teamilk, mendoan dan teh serai. Critanya lagi males makan. Tea milk mengingathkan gue den

When I See You Smile

Sometimes I wonder  How I'd ever make it through,  Through this world without having you  I just wouldn't have a clue  ** Petikan gitar dan bait-bait awal lagu, mencuri perhatianku dari pemandangan jalan yang kulihat di jendela, ke arah suara berasal. Aku ada dibangku dekat dengan pintu belakang, di dalam metromini 640.  Terlihat jelas bagaimana ekspresi mukanya. Jauh beda dengan pengamen jalanan biasanya. Tampilannya bersih dan rapi. Mengenakan kemeja kotak-kotak hitam dan hijau, menutupi kaos oblong putih di dalamnya. Kulitnya putih bersih, dengan dandanan rambut dipotong cepak. Cakep untuk ukuran pengamen jalanan :D Sekilas mengingatkanku mirip dengan artis boyband Jordan Knight nya NKOTB jaman dahulu, yang suka kulihat di majalahnya Mbakku. Lagian ga mungkin juga kan nyasar di 640. Jamannya Smash  :P  Suaranya bagus, sedikit agak berat. Khas banget suara cowok. Pas dengan karakter lagu Bad English yang dibawain. Ngga kalah denga